Rabu, 25 November 2009

TAIK KUCING CINTA





Orang jatuh cinta adalah perasaan terdalam dan membuat hati termenung “Mengapa aku bahagia bersama dia”. Saya Bintang mungkin memang bukan pujangga cinta yang dapat membuat kata-kata penakluk hati alias rayuan gombal.

Tapi saya cukup tahu mengapa itu terjadi?

Pada artikel cinta ini saya sedang tidak berbicara kesalahan cinta yang harus dihindari, Tapi adalah lebih menekankan kenapa kita jatuh cinta. Mengapa pria jatuh cinta dan mengapa wanita jatuh cinta.

Sebelumnya kita bahas saja dahulu perbedaan dasar antara sifat wanita dan sifat pria. Karena ini saling berhubungan dan supaya artikel ini terlihat lebih keren :

Sifat Wanita itu memiliki kecenderungan untuk saling sayang menyayangi, lebih diperhatikan, terlihat lebih cantik, suka berlindung(Ini kenapa wanita suka dipeluk), dsb.
Sedangkan…

Sifat pria itu adalah ingin tekenal, berkuasa, dominan terhadap pasangannya, suka memaksa dan melindungi daerah kekusaannya( dalam dunaia modern bisa pekerjaan, prestasi dsb).

Saat wanita ditanya , mengapa dia jatuh cinta. Dia juga tidak akan bisa menjawabnya. Paling-paling juga ngeles karena cocok, cinta, seneng, happy! halah itu omong kosong untuk menutupi ketidaktahuannya mengapa dia jatuh cinta. Mengapa? Karena Jatuh cinta adalah perasaan yang tidak dapat dikendalikan dan terjadi begitu saja.

Dengan kata lain ini adalah masalah naluri.

Seganteng apapun anda sebagai seorang lelaki, jika si wanita tidak ada naluri cinta terhadap anda ya percuma aja. Tapi tidak jika si wanita jatuh cinta…Sehebat apapun dia berusaha melawan jatuh cinta, itu hanya akan membuat tubuh, pikiran dan hatinya menjadi tersiksa. Yang bisa dilakukan wanita yang sedang jatuh cinta adalah terus mencintai kekasih prianya. Begitu juga halnya yang terjadi jika pria jatuh cinta.

Nah!

Menurut penelitian 80% wanita mengambil keputusan berdasarkan emosi. Terbalik dengan pria yang mengambil keputusan berdasar logika sebanyak 80%. Itulah kenapa wanita tidak tertarik terhadap sifat pria yang berusaha merayu menggunakan logika.

Maksudnya begini….. adalah hal konyol jika anda membelikan wanita dengan perhiasan mahal, sepatu seharga ratusan dollar, atau selalu memujinya berlebihan. Dan berharap dengan segudang kebaikan itu membuat wanita jatuh cinta. Itu hanya akan membuat si pria jatuh cinta berlebihan tapi akan semakin mengecilkan kesempatan anda(pria) bersamanya.

Itu sama saja menyamakan cinta dengan uang. Cinta bagi seorang wanita bukanlah logika, melainkan perasaan(emosi). Jika ingin membuat wanita jatuh cinta…selalu pegang teguh hal ini : Pria yang selalu memutuskan, memuji wanita lalu mengejeknya sedikit, Selalu beri perhatian sedikit demi sedikit, sedikit bersifat egois. Nggak Percaya ini akan membuat wanita jatuh cinta??

Selasa, 17 November 2009

Mencoba ReadMore

Ini adalah halaman hidden......
akjsdhka
askjdgasuaoiuweyioa



aryiaueqbpo4wa
ieurywobi7436ao4
aiw4y859a84yu5v b0i4 9s84u 9sz8w4un5t98sz



=================================================================
Ini adalah halaman setelah read more...
askjdgasuaoiuweyioa



aryiaueqbpo4wa
ieurywobi7436ao4
aiw4y859a84yu5v b0i4 9s84u 9sz8w4un5t98s

Kamis, 12 November 2009

Membaca Cepat Dan Efektif





Membaca Cepat Dan Efektif


Apakah Anda tahu, apa yang dimaksud dengan membaca cepat dan efektif? Ya, membaca cepat dan efektif bukan berarti asal membaca cepat saja, sehingga begitu selesai membaca tak ada yang diingat dan dipahami. Dua hal pokok yang harus Anda camkan dalam membaca cepat adalah tingkat kecepatan dan persentase pemahaman bacaan yang tinggi.

Anda dikatakan sebagai pembaca cepat yang baik bila mampu mengatur irama kecepatan membaca sesuai dengan tujuan, kebutuhan, dan keadaan bahan yang dibaca, serta dapat menjawab sekurang-kurangnya 60 persen dari bahan yang Anda baca. Untuk tingkat pemula, kecepatan membaca Anda diharapkan dapat mencapai 120-150 kpm (kata per menit). Kecepatan tersebut diupayakan terus meningkat seiring dengan latihan membaca cepat yang Anda lakukan. Kecepatan membaca yang Anda lakukan pasti tidak monoton/konstan. Artinya, pada saat membaca bagian yang tidak Anda perlukan kecepatan harus terus melaju, tetapi pada bagian yang Anda butuhkan kecepatan membaca dikurangi.

Kecepatan membaca harus diimbangi dengan pemahaman terhadap bacaan tersebut. Anda sebagai pembaca yang efektif dan kritis harus mampu menemukan bagianpenting dari bahan bacaan tersebut secara cepat. Dan sebaliknya, Anda harus membiarkan, bahkan melewati bagian yang kurang penting bila memang tidak diperlukan.

Pada umumnya, setiap baris dalam bacaan terdiri dari 8 – 12 kata yang terdiri atas satuan frasa dan klausa. Bila Anda membaca dan mengartikannya kata demi kata pada setiap baris. Maka diperlukan waktu baca yang lama. Selain itu, pemahaman Anda terhadap bacaan pun akan terganggu karena tidak memperhatikan makna kata dalam konteks kalimat.

Bila demikian yang Anda lakukan, maka Anda termasuk pembaca yang buruk.Bila Anda pembaca yang efektif maka Anda hanya akan melihat satuan-satuan pikiran pada setiap baris dalam bacaan, yaitu yang berupa frasa, klausa, atau kata-kata kunci. Karena bagian yang dilihat dari setiap baris bacaan hanya sedikit maka perpindahan gerak mata akan cepat, dan akhirnya Anda pun dapat membaca lebih cepat.

Sebelum Anda sampai pada pelatihan membaca cepat, hal utama yang perlu Anda ingat lagi adalah teknik membaca cepat yang benar (Ingat modul membaca cepat).1

Berkaitan dengan membaca cepat, ada beberapa tujuan dan manfaat yang Anda peroleh.

1. Mengenali topik bacaan. Jika Anda pergi ke toko buku atau perpustakaan. Anda ingin mengetahui apa yang dibahas dalam buku yang Anda pilih. Untuk keperluan tersebut, Anda melakukan membaca cepat beberapa menit (browsing) untuk melihat bahan yang dibaca. Sekedar untuk mengetahui isi bacaan. Hal ini juga dapat dilakukan ketika akan memilih artikel di majalah dan surat kabar(kliping).

2. Mengetahui pendapat orang (opini). Di sini Anda sudah mengetahui topic yang dibahas, selanjutnya Anda ingin mengetahui pendapat penulis itu terhadap masalah yang dibahas. Untuk itu, Anda tinggal membaca tulisan yang ada di tajuk surat kabar tersebut. Anda cukup membaca paragraf pertama atau akhir yang biasanya memuat kesimpulan yang dibuat oleh penulisnya (redaksi).

3. Mendapatkan bagian penting yang diperluan. Anda perlu melihat semua bahan bacaan itu untuk melihat ide yang bagus, tetapi tidak perlu membaca setiap kata, kalimat, bahkan alinea secara lengkap.

4. Mengetahui organisasi penulisan. Dengan teknik membaca cepat maka dapat segera mengetahui urutan ide pokok dan cara semua materi disusun dalam kesatuan pikiran, serta mencari hubungan antarbagian dalam bacaan itu.

5. Melakukan penyegaran atas apa yang pernah dibaca. Misalnya dalam mempersiapkan ujian atau sebelum menyampaikan ceramah.

Albert dalam Harras (1997) mengemukakan tujuan utama dalam membaca cepat.

1. Memperoleh kesan umum dari suatu buku, artikel, atau tulisan singkat.

2. Menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan.

3. Menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.

Manfaat membaca cepat sebagai berikut.

1. Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan secara cepat danefektif.

2. Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bahan halaman buku atau bacaan.

3. Tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu memperhatikan atau membaca bagian yang tidak kita perlukan.

Dalam modul membaca cepat, Anda tentu masih ingat beberapa gangguan yang dapat menghambat kecepatan membaca. Cobalah Anda ceritakan gangguan- gangguan tersebut dan bagaimana cara mengatasinya.

Sabtu, 07 November 2009

Kecerdasan Emosional Dalam Belajar



Di tengah semakin ketatnya persaingan di dunia pendidikan dewasa ini, merupakan hal yang wajar apabila para siswa sering khawatir akan mengalami kegagalan atau ketidak berhasilan dalam meraih prestasi belajar atau bahkan takut tinggal kelas.

Banyak usaha yang dilakukan oleh para siswa untuk meraih prestasi belajar agar menjadi yang terbaik seperti membentuk kelompok belajar atau mengikuti bimbingan belajar. Usaha semacam itu jelas positif, namun masih ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai keberhasilan selain kecerdasan ataupun kecakapan intelektual, faktor tersebut adalah kecerdasan emosional. Karena kecerdasan intelektual saja tidak memberikan persiapan bagi individu untuk menghadapi gejolak, kesempatan ataupun kesulitan-kesulitan dan kehidupan. Dengan kecerdasan emosional, individu mampu mengetahui dan menanggapi perasaan mereka sendiri dengan baik dan mampu membaca dan menghadapi perasaan-perasaan orang lain dengan efektif. Individu dengan keterampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan berhasil dalam kehidupan dan memiliki motivasi untuk berprestasi. Sedangkan individu yang tidak dapat menahan kendali atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merusak kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada tugas-tugasnya dan memiliki pikiran yang jernih.

Sebuah laporan dari National Center for Clinical Infant Programs (1992) menyatakan bahwa keberhasilan di sekolah bukan diramalkan oleh kumpulan fakta seorang siswa atau kemampuan dirinya untuk membaca, melainkan oleh ukuran-ukuran emosional dan sosial: yakni pada diri sendiri dan mempunyai minat; tahu pola perilaku yang diharapkan orang lain dan bagaimana mengendalikan dorongan hati untuk berbuat nakal; mampu menunggu, mengikuti petunjuk dan mengacu pada guru untuk mencari bantuan; serta mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan saat bergaul dengan siswa lain. Hampir semua siswa yang prestasi sekolahnya buruk, menurut laporan tersebut, tidak memiliki satu atau lebih unsur-unsur kecerdasan emosional ini (tanpa memperdulikan apakah mereka juga mempunyai kesulitan-kesulitan kognitif seperti kertidakmampuan belajar). (Goleman, 2002: 273)

Penelitian Walter Mischel (1960) mengenai “marsmallow challenge” di Universitas Stanford menunjukkan anak yang ketika berumur empat tahun mampu menunda dorongan hatinya, setelah lulus sekolah menengah atas, secara akademis lebih kompeten, lebih mampu menyusun gagasan secara nalar, seta memiliki gairah belajar yang lebih tinggi. Mereka memiliki skor yang secara signifikan lebih tinggi pada tes SAT dibanding dengan anak yang tidak mampu menunda dorongan hatinya (Goleman, 2002: 81).
Individu yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang lebih baik, dapat menjadi lebih terampil dalam menenangkan dirinya dengan cepat, jarang tertular penyakit, lebih terampil dalam memusatkan perhatian, lebih baik dalam berhubungan dengan orang lain, lebih cakap dalam memahami orang lain dan untuk kerja akademis di sekolah lebih baik (Gottman, 1998: xvii)

Keterampilan dasar emosional tidak dapat dimiliki secara tiba-tiba, tetapi membutuhkan proses dalam mempelajarinya dan lingkungan yang membentuk kecerdasan emosional tersebut besar pengaruhnya. Hal positif akan diperoleh bila anak diajarkan keterampilan dasar kecerdasan emosional, secara emosional akan lebih cerdas, penuh pengertian, mudah menerima perasaan-perasaan dan lebih banyak pengalaman dalam memecahkan permasalahannya sendiri, sehingga pada saat remaja akan lebih banyak sukses di sekolah dan dalam berhubungan dengan rekan-rekan sebaya serta akan terlindung dari resiko-resiko seperti obat-obat terlarang, kenakalan, kekerasan serta seks yang tidak aman (Gottman, 1998: 250)

Siswa bukanlah benda mati yang hanya bergerak bila ada daya dari luar yang mendorongnya, melainkan mahluk yang mempunyai daya-daya dalam dirinya untuk bergerak yaitu motivasi. Dengan adanya motivasi, manusia kemudian terdorong unutk melakukan suatu tindakan atau perilaku, yang termasuk di dalamnya adalah keinginan untuk berprestasi tinggi di dalam belajar. (Irwanto, 1997: 184)

Arden N. Fardesen mengatakan bahwa hal yang mendorong seorang untuk belajar adalah:
a. Adanya sifat ingin tahu dan menyelidiki dunia yang amant luas.
b. Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju.
c. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman.
d. Adanya uasaha untuk memperbaiki kegagalaan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koprasi maupun dengan kompetisi.
e. Adanya usaha untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran.
f. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai konsekwensi dari belajar. (Suryabrata, 1998: 253)

Keenam poin tersebut adalah kemampuan yang harus dimiliki siswa. Bila seorang siswa mampu mengaturnya dengan baik, hal tersebut menunjukan kecerdasan emosional yang baik dan akan memberikan sumbangan yang besar terhadap prestasi baiknya dalam belajar. Tapi kalau yang terjadi sebaliknya, maka siswa akan terhambat dan menhalami kesulitan dalam belajar.

Melihat uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang penting yang seharusnya dimiliki oleh siswa yang memiliki kebutuhan untuk meraih prestasi belajar yang baik di sekolah. Siswa dengan ketrampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan berhasil dalam pelajaran, menguasai kebiasaan pikiran yang mendorong produktivitas mereka. Sebaliknya siswa yang tidak dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuan mereka untuk berkonsentrasi pada pelajaran ataupun untuk memiliki pikiran yang jernih, sehingga bagaimana siswa diharapkan berprestasi kalau mereka masih kesulitan mengatur emosi mereka.

Labels: , ,

Template by:
Free Blog Templates